Inovasi pembelajaran terus bermunculan di dunia pendidikan Indonesia. Kali ini, SDN 4 Menteng Palangka Raya mengambil langkah progresif dengan meluncurkan pilot project program pojok baca yang inovatif. Inisiatif yang dipimpin oleh Wahyu Nugroho, M.Pd. ini menjadi terobosan baru dalam upaya meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi siswa.
"Kami melihat pojok baca sebagai alternatif pendekatan siswa kepada buku dan dunia literasi," jelas Wahyu Nugroho, M.Pd. saat ditemui di lokasi. "Konsepnya sederhana namun dampaknya luar biasa - membuat buku menjadi teman dekat siswa dalam keseharian mereka di sekolah."
Program yang merupakan bagian dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ini menjadikan SDN 4 Menteng sebagai sekolah percontohan untuk diterapkan di setiap kelas. Keunikannya terletak pada pendekatan yang mengutamakan kenyamanan dan aksesibilitas siswa.
Laila Rahmawati, S.Pd., M.Pd. menambahkan bahwa setiap pojok baca dirancang dengan memperhatikan aspek psikologis anak. "Kami tidak sekadar menyediakan rak dan buku, tapi menciptakan sudut yang benar-benar mengundang anak untuk membaca," ungkapnya. Koleksi bacaan yang disediakan pun beragam, mulai dari buku cerita hingga ensiklopedia yang disesuaikan dengan usia siswa.
Kepala Sekolah SDN 4 Menteng, Hj. Norliana, S.Pd., M.MPd. menyatakan optimismenya terhadap program ini. Program pojok baca sejalan dengan visi sekolah kami untuk menghasilkan siswa yang cerdas, kreatif, dan berkarakter. Pojok baca di SDN 4 Menteng sudah ada, tetapi belum optimal, pojok baca ini menjadi pilot project yang nanti akan bisa dikembangkan di setiap kelas" ujarnya.
Yang menarik, program ini tidak berhenti pada penyediaan fasilitas semata. Para guru mendapatkan pelatihan khusus untuk mengintegrasikan kegiatan membaca ke dalam kurikulum pembelajaran. Orang tua juga diharapkan turut aktif melalui program pendampingan membaca di rumah.
Antusiasme para guru terlihat jelas dalam sesi sosialisasi program. Beberapa di antaranya bahkan berinisiatif membawa koleksi buku pribadi yang relevan dengan materi pembelajaran untuk memperkaya pojok baca.
"Membangun budaya literasi memang seperti menanam pohon - butuh kesabaran dan perawatan konsisten," tutup Wahyu Nugroho, M.Pd. "Tapi dengan dukungan semua pihak, kami yakin akan menuai hasilnya di masa depan."
Program ini menjadi bukti nyata komitmen SDN 4 Menteng dalam memajukan pendidikan melalui penguatan budaya literasi. Ke depannya, sekolah berencana terus memperkaya koleksi buku dan mengadakan berbagai kegiatan pendukung untuk memaksimalkan manfaat pojok baca bagi siswa.